LEBIH BAIK DARI KEMARIN
Kata orang tuaku , “Nak, kamu jangan pernah merasa lebih baik dari orang lain. Tapi, jadilah lebih baik dari dirimu yang kemarin.” Dulu waktu kecil, kalimat itu rasanya kayak petuah yang terlalu berat buat anak yang hobinya masih rebutan sandal sama adik. Aku cuma manggut-manggut sambil mikir, “lebih baik dari kemarin itu maksudnya apa? Kemarin kan aku udah mandi dua kali, masa hari ini harus tiga kali?” Tapi makin ke sini, makin aku ngerti — ternyata nasihat itu bukan soal jumlah mandi, tapi tentang hidup yang terus belajar jadi manusia . Aku ingat satu momen sederhana. Waktu itu aku habis kalah lomba pidato di sekolah. Udah latihan seminggu, tapi pas naik ke panggung, lidahku kaku kayak disemen. Pulang ke rumah, aku langsung manyun, ngerasa gagal total. Tapi ayah cuma bilang, “Kamu udah berani naik panggung, itu aja udah lebih baik dari kemarin.” Kalimat itu entah kenapa rasanya kayak pelukan yang menenangkan. Karena ternyata, yang dihargai bukan cuma hasilnya, tapi pro...