Postingan

Menampilkan postingan dari November 3, 2025

LEBIH BAIK DARI KEMARIN

Gambar
  Kata orang tuaku , “Nak, kamu jangan pernah merasa lebih baik dari orang lain. Tapi, jadilah lebih baik dari dirimu yang kemarin.” Dulu waktu kecil, kalimat itu rasanya kayak petuah yang terlalu berat buat anak yang hobinya masih rebutan sandal sama adik. Aku cuma manggut-manggut sambil mikir, “lebih baik dari kemarin itu maksudnya apa? Kemarin kan aku udah mandi dua kali, masa hari ini harus tiga kali?” Tapi makin ke sini, makin aku ngerti — ternyata nasihat itu bukan soal jumlah mandi, tapi tentang hidup yang terus belajar jadi manusia . Aku ingat satu momen sederhana. Waktu itu aku habis kalah lomba pidato di sekolah. Udah latihan seminggu, tapi pas naik ke panggung, lidahku kaku kayak disemen. Pulang ke rumah, aku langsung manyun, ngerasa gagal total. Tapi ayah cuma bilang, “Kamu udah berani naik panggung, itu aja udah lebih baik dari kemarin.” Kalimat itu entah kenapa rasanya kayak pelukan yang menenangkan. Karena ternyata, yang dihargai bukan cuma hasilnya, tapi pro...

JANGAN TERSINGGUNG — ANTARA PEMENANG DAN PECUNDANG

Gambar
  Kadang hidup ini seperti arena pertandingan yang tak pernah berhenti. Setiap pagi, begitu mata terbuka, kita sebenarnya sudah ikut bertanding. Bukan dengan orang lain, tapi dengan diri sendiri — dengan rasa malas, rasa takut, dan rasa “nggak sanggup” yang diam-diam sering jadi lawan paling berat. Makanya, ketika seseorang berkata, “Jangan tersinggung. Jika kamu bukan pemenang, berarti kamu pecundang,” jangan buru-buru marah. Karena kalimat itu bukan hinaan. Ia adalah cermin — dan sering kali, cermin yang paling jujur justru yang paling menyakitkan. Kesulitan memang bukan sesuatu yang kita undang. Siapa juga yang mau repot? Tapi mau lari ke mana pun, ia akan selalu datang dalam wujud ujian. Kadang berupa kehilangan, kadang berupa kegagalan, kadang juga berupa komentar pedas dari orang-orang yang bahkan belum tentu lebih baik dari kita. Namun di situlah letak bedanya pemenang dan pecundang. Pemenang bukan orang yang tak pernah jatuh — tapi yang tahu cara bangkit dengan ke...

“BERHENTI NGERIBUTIN YANG NGGAK PERLU, APALAGI YANG NGGAK DIMENGERTI”

Gambar
  Kadang hidup itu bukan soal siapa yang paling benar, tapi siapa yang paling tenang. Dan sering kali, yang bikin hidup kita nggak tenang itu bukan karena masalah besar — tapi karena hal-hal kecil yang kita ributin terus padahal… ya, nggak perlu. Kita ini, manusia, punya bakat luar biasa: bakat ngurusin yang bukan urusan kita. Lihat orang update status, langsung mikir, “Eh, ini maksudnya nyindir aku, ya?” Atau liat orang senyum dikit di grup WA, langsung curiga, “Jangan-jangan dia ngetawain aku.” Padahal bisa jadi, orang itu cuma lagi bahagia karena gorengan yang dia pesan akhirnya datang juga setelah 30 menit nunggu abang ojek online nyasar. Tapi kita — dengan kemampuan analisis setara tim produksi drama Korea — langsung bikin skenario di kepala: ada konflik, ada sindiran, ada ending air mata. Dan ironisnya, kita sendiri yang jadi pemeran utama… sekaligus korbannya. Belajar Tabayun Sebelum Ribut Rasulullah ﷺ pernah bersabda: “Cukuplah seseorang disebut berdosa apabi...