Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 27, 2025

KETIKA SAMPAH BUKAN LAGI SEKADAR SISA - untuk Baliku Tercinta

Gambar
  Disaat gabut kok aku tergelitik berpikir tentang sampah. Bukan soal plastik berserakan di pantai, tapi “sampah” dalam arti yang lebih luas — termasuk cara pikir kita yang kadang mandek di pola saling menyalahkan. Seharusnya, elit pimpinan daerah tidak sibuk saling serang, tapi berlomba menciptakan solusi. Karena sejatinya, krisis sampah Bali bukan sekadar bencana lingkungan — ini adalah peluang ekonomi yang belum dimanfaatkan. Krisis sampah Bali seharusnya tidak membuat kita pesimis, tapi justru membuka ruang inovasi. Ketika dunia sedang mencari model ekonomi hijau, Bali punya kesempatan emas untuk menjadi “Green Island of Asia” — bukan hanya destinasi wisata, tapi destinasi solusi. Bayangkan jika dari Pulau Dewata ini lahir model baru ekonomi sirkular tropis: tempat di mana limbah tidak lagi dibuang, tetapi diolah; di mana pariwisata tidak sekadar konsumsi, tetapi juga kontribusi. Di tengah tumpukan masalah, justru ada potensi “emas hijau” yang bisa menjadi sumber pertumbuhan...

PURBAYA YUDHI SADEWA: ANTARA ANGKA, NURANI, DAN HARAPAN DI TENGAH BADAI

Gambar
  Menarik melihat sosok Pak Purbaya Yudhi Sadewa — sang teknokrat yang meniti jalan dari dunia teknik ke panggung ekonomi nasional. Kini, ia memikul tanggung jawab besar sebagai penerus sekaligus pengganti sang begawan fiskal, Bu Sri Mulyani. Perpindahan tongkat estafet ini bukan sekadar pergantian jabatan, tapi juga ujian: mampukah seorang insinyur berpikir dengan presisi yang sama di medan penuh dinamika bernama fiskal negara? Kalau ada satu hal yang menarik dari sosok Purbaya Yudhi Sadewa, mungkin itu adalah perpaduan antara dinginnya logika dan hangatnya hati. Di wajahnya, orang bisa melihat kombinasi yang jarang: seorang teknokrat yang tak kehilangan sisi manusianya, dan seorang pejabat publik yang bicara lugas tanpa kehilangan kesantunan. Ia bukan tipe politisi yang sibuk pencitraan, tapi juga bukan teknokrat kaku yang tenggelam di balik tabel dan rumus. Ia—dalam banyak hal—adalah jembatan antara dua dunia: dunia idealisme ekonomi dan dunia realita sosial. Latar belakangn...