Postingan

Menampilkan postingan dari November 21, 2025

IDA PURNAMAWATI: LOGAT CETARRR MADURA, TAMENG YANTI, DAN TAKDIR YANG MENYILANGKAN TIGA GENERASI

Gambar
   UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : Kalau bicara soal masa SMA di Taman Griya, ada satu nama yang langsung bikin otak otomatis muter ulang suara keras lengkap dengan logat Madura, seolah seseorang lagi manggil dari kejauhan pakai megafon. Nama itu: Ida Purnamawati . Padahal nih ya, Ida itu bukan orang Taman Griya. Dia cuma nongkrong terus di sana karena nempel sama Yanti. Dan ketika aku bilang “nempel”, itu bukan bahasa puitis—itu literal: nempel. Dua cewek ini kalau jalan berdua kayak perangko ditempel di amplop. Mepet terus. Kadang aku mikir, kalau Yanti batuk, Ida yang minum obat. PERTEMUAN PERTAMA: KALAM, MANIS, LALU… BYAARRRR! Pertama kali Genk F2 ketemu Ida itu di rumah Bram, basecamp segala canda tawa dan rencana-rencana konyol yang biasanya berujung zonk. Waktu itu kami lagi sok cool menyambut tamu–anak-anak cewek SMA yang main ke rumah Bram. Muncul lah satu cewek mungil, kulit manis, rock pendek khas anak SMA 90-an, wajahnya ...

TISA NINGRUM & KEGILAAN JAMAN SMA: SEBUAH CERITA ABSURD YANG MASIH BIKIN KETAWA SAMPAI SEKARANG

Gambar
   UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT :   Jadi begini, aku punya cerita yang kalau dipikir sekarang tuh… absurdnya sampai level “kok bisa ya kita dulu kayak begitu?”. Cerita tentang seorang anak kecil yang dulu masih SD, tapi sekarang? Udah punya anak, mungkin sebentar lagi punya cucu juga. Namanya: Tisa Ningrum . Waktu kejadian ini, kita—genk F2 alias Genk Tuban—lagi menuju masa-masa akhir SMA. Masa peralihan: antara pengen lulus cepat atau pengen kenakalan ditambah stoknya dulu sebelum jadi orang dewasa beneran. Dan anggota genk ini you know lah: aku, Bram, Tedy, Budi, Prase. Semua berasal dari Tuban, kawasan dekat Bandara Ngurah Rai. Dulu kalau ditanya “tinggal di mana?”, jawabannya bisa dua: Tuban Timur atau Tuban yang kalau malam banyak tuyul lewat. Nah, di masa itu Bram pindah rumah ke Taman Griya, Jimbaran. Dan Taman Griya tahun itu—duhhh, kayak hutan belantara yang kebetulan diberi 10 rumah berjejer. Sepi. Sunyi. Kalau malam ang...

KEJU YANG HILANG DAN HATI YANG PULANG

Gambar
   UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : (sebuah inspirasi dari fabel legendaris “Who Moved My Cheese?”)   Sebagian dari kita tentu sudah pernah membaca atau minimal mendengar tentang kisah Who Moved My Cheese? Sebuah cerita sederhana, tapi kalau kamu renungkan, ia seperti cermin kecil yang diam-diam memantulkan wajah kita saat menghadapi perubahan. Ada yang panik, ada yang marah, ada yang memaksakan dunia tetap sama—dan ada juga yang akhirnya belajar melepaskan lalu melangkah. Lalu… bagaimana kalau kisah itu kita tarik ke dalam kehidupan kita sendiri? Begini ceritanya.   Kampung yang Damainya Sering Mengalahkan Sunyi Hati Di sebuah kampung kecil—yang kalau malam anginnya bisa bikin galau tanpa alasan—hidup empat sahabat aneh. Lebih aneh lagi, bentuk mereka bukan manusia, tapi tingkahnya… mirip banget sama manusia. Ada Kici, tikus kecil yang instingnya jago banget. Ada Lari, tikus satunya lagi yang larinya selalu lebih ce...