Postingan

Menampilkan postingan dari November 22, 2025

I Love You : Lagu yang Membawa Pulang Hati ke Masa Kecil

Gambar
   UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : Kalau ditanya lagu apa yang bisa bikin aku tersenyum sekaligus terhanyut dalam kenangan, jawabannya pasti “I Love You” oleh Sophie. Lagu ini pertama kali rilis tahun 1982—jadi bisa dibilang, dia sudah kayak teman lama yang selalu ada, tapi diam-diam selalu punya cerita untuk diceritakan. Setiap kali dengar, rasanya seperti kembali ke SD: seragam kusut, rambut acak-acakan, dan hati yang mudah kagum sama hal-hal kecil. Yang paling menarik dari lagu ini adalah… liriknya sederhana, tapi berat rasanya kalau mulai direnungi. Tidak hanya sekadar “aku suka kamu,” tapi ada lapisan lain: martabat, integritas, dan keberanian menjadi diri sendiri. Misalnya, bait: “I am honest, not untouchable. I’m a woman but not weak.” Sederhana, tapi terasa seperti manifesto kecil. Aku ingat dulu, waktu SD, kalau ada teman bilang sesuatu yang bikin deg-degan, rasanya dunia serasa berhenti. Nah, lirik ini menangkap perasaan itu—...

BALI CALLING YOU: SURGA YANG BUTUH SEDIKIT AKAL SEHAT & KEBERANIAN UNTUK LOMPAT LEBIH JAUH

Gambar
    UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT :   Coba bayangin Bali itu manusia. Bukan manusia sembarang—tapi selebritas legendaris yang dari zaman TV tabung sampai era Instagram, tetap kelihatan cantik tanpa berusaha keras. Semua orang pengen foto bareng, semua terpikat senyumnya. Tapi seperti selebritas yang sibuk jaga citra, Bali kadang lupa ngecek dapurnya sendiri. Atap bocor, piring numpuk, dan dari balik layar yang glamor itu… ada capek yang nggak kelihatan tapi terasa. Visinya sudah megah banget—Nangun Sat Kerthi Loka Bali—itu kayak rencana hidup versi paling komplet: jaga alam, budaya, manusia, digitalisasi, pangan, sampai ritual sakral. Tapi PR dari visi yang super lengkap itu justru yang paling bikin jidat berlipat. Soalnya, nggak semua orang yang hidup di Bali benar-benar paham isi dan arah visi tersebut. Persis seperti organisasi modern: visi keren itu percuma kalau cuma dipahami atasan. Semua anggota tim harus tahu, paham, dan ngej...

BALI, MAKANAN, DAN MASA DEPAN: KETIKA KOPI, SEWA, DAN WISATA BERTEMU DI MEJA YANG SAMA

Gambar
   UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : Bali itu kadang mirip hubungan cinta yang intens—ramai, menggairahkan, tapi kalau salah kelola, bisa melelahkan dan bikin bangkrut. Industri F&B di pulau ini pun kurang lebih begitu: glamor dari luar, tapi di balik kitchen door ada drama sewa, harga bahan pokok, sampai perang kopi yang bikin para pelaku usaha geleng-geleng sambil ngitung margin. Tahun 2025, panggung F&B Bali sudah penuh sesak. Bayangin aja, menurut BPS ada ±245 ribu unit usaha makanan dan minuman. Itu kalau semua outlet dikumpulin dalam satu kota, bisa jadi negara sendiri—Republik Resto Merdeka. Dan dengan wisatawan yang kembali membludak (2025 aja Jan–Apr udah lewat 2 juta kunjungan), semua orang merasa masih ada “kue” yang bisa dibagi. Masalahnya, biaya sewa tempat jualan kuenya makin hari makin mirip cicilan rumah di planet Mars: indeks harga properti naik 7,79% YoY. Inflasi Bali? Terkendali. Sekitar 2,34%. Tapi, ya nama...