Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 24, 2025

EVERY MINUTE COUNT

Gambar
  Kalau sebelumnya aku banyak bercerita tentang bagaimana aku melewati badai stroke—tentang perjuangan, rasa sakit, dan proses bangkitnya—kali ini aku ingin sedikit mundur. Bukan untuk menyesali, tapi untuk memahami:  kenapa semua ini bisa terjadi? Stroke, kata dokter, terjadi karena aliran darah ke otak terganggu. Bisa karena tersumbat (iskemik), atau karena pembuluh darah pecah (hemoragik). Tapi aku bukan mau bicara pakai istilah medis yang rumit. Aku cuma mau cerita versi orang awam, versi manusia biasa yang sempat lalai menjaga tubuhnya sendiri. Kalau dibilang penyebabnya hipertensi, obesitas, atau gaya hidup tidak sehat—ya, semuanya benar. Tapi buatku pribadi, akar dari semuanya adalah gaya hidup itu sendiri. Bukan satu hal besar yang langsung menjatuhkan, tapi hal-hal kecil yang kita biarkan terus menumpuk. Aku dulu pencinta kuliner sejati. Ironisnya, bisnisku pun di bidang kuliner— Black Canyon Coffee. Bayangin, setiap hari dikelilingi makanan enak, minuman mani...

STROKE ITU PENYAKIT YANG KOMPLEK & INTEGRATED

Gambar
Stroke. Satu kata yang dulu cuma kudengar dari berita kesehatan di televisi, kini jadi bagian dari hidupku sendiri. Satu malam, hidupku berubah total. Dari seorang pria aktif, sibuk kerja, banyak rencana, tiba-tiba semua berhenti begitu saja. Seperti seseorang menekan tombol “pause” dalam hidupku — hanya saja, aku tak tahu kapan atau apakah tombol “play”-nya akan ditekan lagi. Banyak orang mengira stroke itu cuma soal tubuh yang lumpuh. Padahal tidak sesederhana itu. Stroke menyerang otak — pusat kendali segalanya. Di sanalah semua perintah dikirim: untuk berjalan, berbicara, bahkan untuk sekadar tersenyum. Ketika aliran darah ke otak terganggu, bukan cuma tubuh yang berhenti bekerja, tapi juga sebagian dari dirimu ikut “mati” untuk sementara. Fisiknya lumpuh, tapi yang lebih berat justru di bagian yang tak terlihat: pikiran, perasaan, dan keyakinan. Di hari-hari awal setelah serangan itu, aku seperti kehilangan peta hidup. Tiba-tiba aku tak bisa menggerakkan jari, tak bisa menulis, ...

BADAI ITU MEMANG DATANG TANPA PERMISI - 18 DESEMBER 2024.

Gambar
  Tanggal itu akan selalu terukir dalam ingatanku—bukan karena perayaan, bukan pula karena kebahagiaan, tapi karena di hari itu hidupku berubah total. Malam itu aku masih sibuk seperti biasa, menatap layar laptop dengan mata yang mulai lelah. Pekerjaan belum selesai, laporan masih menumpuk, pesan-pesan di ponsel terus berdatangan. Rasanya seperti hari-hari biasanya: padat, cepat, dan tak sempat berpikir untuk istirahat. Jam menunjukkan hampir pukul sepuluh malam ketika aku akhirnya merebahkan diri di samping laptop. Niatnya cuma meluruskan punggung sebentar, tapi ternyata tubuhku lebih lelah dari yang kusadari—aku langsung terlelap begitu saja. Sekitar pukul dua dini hari, aku terbangun. Biasanya jam segitu memang waktu rutinku untuk bangun malam, tapi kali ini berbeda. Mataku terbuka, aku sadar penuh, tapi… tubuhku tak bisa digerakkan. Aku mencoba mengangkat tangan, gagal. Mencoba bangkit, tak bisa. Dalam hati, aku panik. “Apa aku ketindihan? Apa ini gangguan jin?” pikirku refl...