Kalau dipikir-pikir sekarang, Marvel itu nama geng yang terlalu keren untuk isinya yang… ya begitulah. Geng kecil kelas kami: aku, Bram, dan satu lagi—Gerry—anak berwajah alim tapi pikirannya kadang lebih liar dari semua anak di kelas. Marvel itu singkatan dari apa? Nggak ada. Nggak pernah dibahas. Pokoknya waktu itu kedengerannya keren, dan kami sepakat. Anak SMP memang gitu, kan? Yang penting gaya dulu, logika belakangan. Markas Rahasia Yang Tidak Begitu Rahasia Markas Marvel ada di belakang sekolah, dekat gudang alat upacara. Tempat itu terlindungi pohon besar dan beberapa semak yang cukup tinggi—cukup untuk memberi kesan “tempat persembunyian”, walaupun sebenarnya semua guru juga udah tau. Kami selalu duduk melingkar di situ, makan jajanan, tuker cerita, bikin rencana besar yang… seringnya gagal total. “Bro, minggu depan kita bikin misi rahasia,” kata Gerry suatu siang. “Misi apa?” tanyaku. “Ngintip latihan cheerleader?” Aku langsung ngelempar seb...
Hidup adalah perjalanan penuh warna. Dari masa kecil hingga dewasa, dari cinta hingga kehilangan—semua bukan sekadar kisah, tapi guru yang membentuk diri. Setiap pengalaman, baik manis maupun getir, hanyalah mozaik kehidupan yang indah jika dijalani dengan rendah hati, ikhlas, dan penuh syukur