JANGAN REMEHKAN DIRI SENDIRI, KENALI DAN KEMBANGKAN SKILL-MU!
Kita semua pernah berada di fase itu—fase di mana kita
merasa “kok aku gini-gini aja ya?”, sementara orang lain terlihat
melesat jauh ke depan. Padahal, kalau ditelisik lebih dalam, bukan karena kita
nggak mampu… tapi karena kita terlalu sering meremehkan diri sendiri.
Sejak kecil, kita diajarkan untuk sekolah selama belasan
tahun. SD enam tahun, SMP tiga, SMA tiga, lanjut kuliah empat tahun (kalau
nggak molor—tapi jujur, jarang yang nggak molor kan?). Semua itu katanya bekal
buat masa depan, supaya kita bisa hidup nyaman dan sejahtera. Tapi, mari kita
jujur sebentar—apakah ilmu selama 12 tahun lebih itu menjamin hidup kita pasti
stabil dan bahagia? Jawabannya: belum tentu, saudara-saudara!
Faktanya, hidup butuh lebih dari sekadar ijazah. Dunia
kerja dan kehidupan nyata sering kali menuntut skill yang nggak diajarin di
sekolah: kemampuan beradaptasi, komunikasi, berpikir kritis, hingga mengelola
emosi. Bahkan, skill untuk ngatur mood pas lihat saldo rekening tanggal tua
pun penting!
Dan lucunya, kadang justru bukan karena kita nggak punya
kemampuan—tapi karena kita nggak percaya sama diri sendiri. Kita sering mulai
sesuatu dengan kalimat,
“Ah, aku mah nggak bisa.”
“Kayaknya itu cuma buat orang pintar deh.”
“Aku mah siapa, cuma orang biasa.”
Padahal, sebelum mencoba aja udah nyerah duluan. Gimana mau
tahu bisa atau nggak? Kadang bukan kegagalan yang bikin kita berhenti—tapi
pikiran kita sendiri yang udah menutup pintu kesempatan sebelum sempat ngetok.
Saya sering banget lihat hal ini di sekitar saya. Ada teman
yang cerdasnya luar biasa, ide-idenya segar, tapi karena terlalu banyak mikir
“aku nggak sebaik dia”, akhirnya diam di tempat. Sementara, ada juga teman lain
yang sebenarnya kemampuannya biasa-biasa aja, tapi percaya diri dan mau
belajar. Ajaibnya, dia malah berkembang pesat!
Ternyata benar, keajaiban bukan hanya milik orang pintar,
tapi juga milik orang yang percaya bahwa dirinya bisa belajar.
Jadi, mulai sekarang… berhenti deh meremehkan diri sendiri.
Kalau kamu punya bakat, kembangkan!
Kalau belum tahu bakatnya di mana, coba aja hal-hal baru—siapa tahu justru di
situlah letak kehebatanmu. Dunia ini luas, dan kesempatan nggak selalu datang
dari ruang kelas.
Belajar bikin kue, desain grafis, menulis, public speaking,
bahkan bercocok tanam—semuanya bisa jadi skill yang membuka peluang. Jangan
malu mulai dari kecil. Ingat, semua orang hebat dulunya juga pemula.
Yang penting, tekuni dengan hati. Jangan buru-buru
ingin hasil, karena setiap proses punya waktunya sendiri. Kalau gagal, ya
wajar. Kalau malu, ya manusiawi. Tapi jangan berhenti. Karena yang kalah bukan
orang yang jatuh—tapi yang memilih nggak bangun lagi.
Hidup ini bukan soal siapa yang paling cepat sampai, tapi
siapa yang mau terus belajar meski tertatih. Jadi, kalau hari ini kamu merasa
belum jadi siapa-siapa, nggak apa-apa. Yang penting kamu terus berproses jadi versi
terbaik dari dirimu sendiri.
Karena pada akhirnya, yang bikin kita benar-benar berharga
bukan ijazah di dinding, tapi kemampuan kita untuk terus tumbuh, terus belajar,
dan nggak pernah menyerah.
Jadi, yuk… berhenti membandingkan, berhenti meremehkan.
Kenali dirimu, temukan skill-mu, dan kembangkan!
Pelan-pelan tapi pasti. Karena setiap langkah kecil yang kamu ambil hari ini,
bisa jadi lompatan besar di masa depan.
Semangat ya.
Kamu bisa kok.
Beneran loh….