Postingan

CINTA INDONESIA

Gambar
SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : Bali itu ibarat sebuah rumah megah yang selama ini terlalu sibuk dandan cantik demi menyenangkan tamu jauh, yg selalu menjadi Etalase Andalan Bangsa Indonesia sampai kadang lupa kalau saudaranya sendiri sering berdiri malu-malu di depan pagar sambil bawa koper penuh rindu dan recehan self-reward. Kita ini memang lucu, sempat merasa jadi "anak tiri" di tanah sendiri hanya karena tidak bawa paspor luar negeri, padahal di tahun 2025 ini kita sadar kalau satu sapaan hangat "Om Swastiastu" yang tulus buat sesama anak bangsa itu rasanya jauh lebih menyembuhkan daripada sekadar konten healing yang pura-pura bahagia. Karena pada akhirnya, saat badai dunia datang menyapa, yang bakal tetap duduk bareng di pinggir pantai sambil makan jagung bakar dan saling menguatkan ya cuma kita; sebab sejauh apa pun tamu asing terbang pergi, rumah akan selalu menjadi tempat paling jujur untuk pulang, merasa dihargai, dan kembali menjadi ma...

BALI TIDAK SEPI, IA SEDANG BERGESER

Gambar
  UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : Ada satu hal yang sering orang lupa saat pertama kali menjejakkan kaki di Bali. Pulau ini tidak lahir dari brosur wisata yang mengilap, tidak tumbuh dari iklan digital, dan tidak dibesarkan oleh algoritma media sosial yang kejam menghitung like. Bali lahir jauh sebelum semua itu—lahir dari doa-doa panjang yang diucapkan pelan, dari keringat petani subak yang basah oleh matahari, dari tabuh gamelan yang tak pernah benar-benar berhenti, dan dari kesadaran kolektif bahwa hidup harus dijaga seimbang: antara manusia, alam, dan Tuhan. Bali bukan sekadar destinasi. Ia adalah perjalanan panjang.   Saat Bali Belum Mengenal Kata “Turis” Jauh sebelum koper beroda dan paspor penuh cap, Bali sudah ramai. Tapi ramainya bukan oleh antrean check-in hotel atau klakson kendaraan sewaan. Bali ramai oleh upacara. Oleh langkah kaki umat yang berjalan menuju pura. Oleh bau dupa dan suara kidung yang naik ke langit, seola...

KETIKA KEPO PERGI, DAMAI PUN DATANG

Gambar
  UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : Dulu, tanpa sadar, hidup kita sering terasa capek padahal badan tidak ke mana-mana. Capeknya bukan karena kerja berat, tapi karena pikiran keliling ke mana-mana—terutama ke kehidupan orang lain. Bangun tidur cek HP, lihat orang liburan. Siang hari scroll lagi, lihat teman naik jabatan. Malam mau tidur, malah kepikiran: “Kok hidup dia kelihatannya enak banget, ya?” Padahal kita sendiri belum tentu tahu, di balik foto senyum itu, ada cicilan yang senyap, ada doa yang tak terunggah, dan ada air mata yang diseka diam-diam. Lama-lama, rasa ingin tahu yang berlebihan itu jadi seperti kebiasaan kecil yang kelihatannya sepele, tapi diam-diam menguras hati. Kita sibuk mengamati hidup orang lain, sampai lupa mengamati isi dada sendiri. Kita membandingkan pencapaian, rezeki, bahkan kebahagiaan, seolah hidup ini lomba lari dengan garis finis yang sama. Padahal tiap orang berangkat dari titik yang berbeda, membawa tas kehidu...

MELIHAT DUNIA DARI MATA CINTA

Gambar
  UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : Lagu ini adalah tentang bagaimana cinta mengubah cara kita memandang hidup—bukan membuat hidup sempurna, tetapi membuatnya terasa berarti. Ia mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati sering lahir dari keberanian untuk merasakan sepenuhnya, menghargai momen, dan melihat dunia melalui “mata cinta”: lebih jujur, lebih lembut, dan lebih penuh harapan. Ada satu fase dalam hidup ketika hati tiba-tiba terasa lebih pelan, waktu seperti sopan menunggu, dan dunia yang dulu ribut mendadak punya makna—itulah momen ketika perasaan dalam lagu ini hadir. Lagu ini bukan sekadar rangkaian lirik romantis, tapi sebuah pengakuan jujur tentang manusia yang akhirnya merasa “utuh”. Kalimat “Please, don't let this feeling end” terdengar seperti doa kecil yang sering kita bisikkan diam-diam: bukan karena kita takut kehilangan orangnya, tapi karena kita takut kehilangan rasa—rasa hidup, rasa berarti, rasa dicintai. Perasaan ini menjadi segala...

ESPECIALLY FOR YOU, TENTANG MENUNGGU YANG TIDAK PERNAH PERGI

Gambar
UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : Lagu ini kayak mesin waktu versi hemat baterai,  Lagu  Especially for You  sekali diputar langsung narik aku ke masa masa SMA lalu yang sederhana tapi hangat—saat hidup belum ribet, mimpi masih polos, luka cepat sembuh cuma dengan tawa, dan cinta belum dihitung pakai logika; kadang senyum sendiri, kadang mata ikut berkaca-kaca, sambil mikir betapa kenangan indah itu bukan sekadar nostalgia receh, tapi bekal hidup paling mahal yang ngajarin aku bertahan di hari ini dan melangkah ke masa depan dengan hati yang lebih kuat, lebih sabar, dan—meski dompet belum tentu—jiwa yang jauh lebih kaya. Lagu Especially for You adalah kisah tentang kesetiaan yang sabar , cinta yang menyembuhkan , dan pertemuan yang terasa seperti takdir . Ia bercerita bahwa cinta sejati tidak selalu hadir setiap hari, tapi selalu setia tinggal di hati. Jarak dan waktu mungkin memisahkan raga, namun tidak mampu mengubah rasa. Kehadiran ora...

25 DESEMBER 1940 — 2025.

Gambar
UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : Di saat orang lain sibuk meniup lilin sambil rebutan kue dan doa versi singkat, Papa justru memilih bersimpuh pelan dengan kepala tertunduk, mengucap syukur tanpa suara di usia delapan puluh lima tahun - 85 yang sudah kenyang oleh ribuan pagi penuh doa dan ribuan malam penuh sabar, karena hidup baginya bukan lomba siapa paling cepat sampai, tapi amanah siapa paling jujur menjalaninya; tubuh boleh melemah, langkah boleh melambat, kulit boleh berkerut tanpa filter, tapi hati masih setia berbisik Alhamdulillah —atas napas yang masih dipinjamkan, anak yang tumbuh dewasa, cucu yang tertawa riuh, dan kesempatan untuk terus belajar pasrah, meminta maaf lebih sering, mencintai lebih tulus, hingga suatu hari nanti pulang dengan wajah yang semoga bersih, sambil tersenyum kecil dan berkata, “Ya Allah, Ayah hamba memang sudah tua, tapi iman jangan Kau pensiunkan dulu.” Happy Milad Eyang Kakung Terima Kasih yaa Allah Di saat banyak...

STRATEGI SUBSIDI TRANSPORTASI BERBASIS APBD SEBAGAI INSTRUMEN STIMULUS PARIWISATA DAN PENGUATAN EKONOMI HOSPITALITY BALI

Gambar
UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : Strategi pemberian subsidi tiket pesawat dan transportasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kebijakan fiskal yang progresif dan berani. Dalam perspektif ekonomi pariwisata dan industri hospitality, kebijakan ini memiliki landasan teoritis yang kuat apabila dirancang secara terukur, bersifat sementara (transisional), serta terintegrasi dengan kebijakan pengelolaan destinasi. Pariwisata, khususnya di Bali, merupakan sektor dengan multiplier effect tinggi karena keterkaitannya yang luas dengan perhotelan, restoran, transportasi, UMKM, tenaga kerja, hingga sektor informal. 1. Estimasi Multiplier Effect dalam Perspektif Hospitality Berdasarkan pengalaman empiris stimulus pariwisata di Indonesia, sektor pariwisata memiliki koefisien pengganda ekonomi yang relatif tinggi, berkisar antara 4,5 hingga 5,8 kali . Artinya, setiap Rp1 yang dibelanjakan pemerintah dalam bentuk subsidi transportasi ber...

PROFILE TENTANG NUCKY : 99% MANUSIA, 1% RAHASIA TUHAN

Gambar
UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : Tentang Seorang Manusia yang Memilih Tetap Utuh Rahadhian Nucky bukan tokoh yang dibangun dari kemenangan besar atau sorotan gemerlap. Ia tidak lahir dari narasi “orang hebat yang selalu berhasil”, melainkan dari perjalanan panjang seorang manusia yang memilih bertahan tanpa mengkhianati nuraninya. Ia adalah sosok yang kuat bukan karena suaranya paling keras, tetapi karena kejujurannya paling konsisten. Dalam dunia yang terbiasa mengukur keberhasilan dari pencapaian, jabatan, dan angka, Nucky justru berdiri di jalur yang lebih sunyi: jalur proses. Ia memahami hidup sebagai rangkaian pembelajaran—tentang iman yang tidak selalu stabil, tentang cinta yang menuntut kehadiran, tentang keluarga yang menjadi tempat pulang, dan tentang luka-luka yang tidak disangkal, tetapi diterima sebagai bagian dari pertumbuhan. Nucky adalah pribadi reflektif. Ia lebih dulu mengamati sebelum berbicara, lebih suka memahami sebelum menilai. D...

I'M NOT IN LOVE

Gambar
UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : Sebut saja Andri, seorang pria muda,  Pagi itu ia bangun dengan alarm yang sudah berisik sejak sepuluh menit lalu. Bukan karena kesiangan—lebih tepatnya karena semalam ia kebanyakan mikir sambil pura-pura nggak mikir. Ia duduk di pinggir ranjang, ngelamun, lalu nyeletuk ke cermin, “Tenang, Bro. Kamu baik-baik aja.” Cermin diam. Biasanya orang bijak bilang, kalau cermin sudah nggak membantah, berarti kita yang sedang kalah debat. Ia bikin kopi. Seperti biasa, kopi pahit tanpa gula. Katanya sih biar maskulin. Padahal aslinya karena gula di rumah habis dan malas ke warung. Ia duduk, membuka ponsel, dan otomatis membuka chat yang namanya sudah hafal di luar kepala—sampai-sampai jarinya bisa ngetik tanpa lihat layar. Chat terakhir masih dari semalam. “Udah tidur?” Ia jawab waktu itu: “Belum. Santai aja.” Santai apanya, jantungnya deg-degan kayak mau ujian susulan. Ia menghela napas. “Aku nggak jatuh cinta,” katanya...

ALL I AM

Gambar
UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT : Hidup mempertemukan dua manusia yang sama-sama pengin disayang tapi trauma buat berharap, sama-sama ingin dekat tapi refleks pasang pagar, sampai akhirnya sadar bahwa cinta itu bukan soal jadi pahlawan yang selalu kuat, melainkan keberanian bilang, “Aku nggak sempurna, kadang capek, kadang salah, kadang pengin nyerah,” lalu tetap memilih tinggal, saling pegang tangan, saling menunggu, sambil ketawa kecil karena ternyata value paling mahal dalam hidup bukan kesempurnaan, tapi kejujuran dan keberanian untuk berjalan bareng meski hati masih penuh bekas luka. Mereka tidak bertemu di momen paling keren dalam hidup masing-masing. Tidak ada latar hujan romantis, tidak ada musik pelan yang sengaja diputar semesta. Mereka bertemu di fase hidup yang agak berantakan—pikiran penuh, hati setengah kosong, dan senyum yang kadang dipaksakan demi terlihat “baik-baik saja”. Dua manusia saling memandang dengan perasaan yang sama: berha...