KESULITAN ADALAH SEKUTUNYA KEMUDAHAN

   UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT :


Pernah nggak sih kamu ngerasa lagi di titik paling susah dalam hidup—entah itu urusan kerjaan, keluarga, cinta, atau bahkan sekadar ngerjain tugas yang rasanya nggak kelar-kelar—terus kamu mikir, “Kapan ya datangnya kemudahan ini?” Nah, kalau kamu pernah mikir begitu, kamu nggak sendirian. Banyak orang juga begitu, termasuk saya. Tapi… ternyata, cara pandang kita selama ini yang salah.

Kita sering menganggap bahwa jalan mudah itu datang SETELAH jalan susah. Kayak: “Udahlah, sabar aja dulu. Abis ini pasti ada kemudahan kok.” Padahal, kalau kita pahami lebih dalam, bukan begitu konsepnya. Kemudahan itu bukan datang setelah kesulitan, tapi datang bersamaan dengan kesulitan.

Coba bayangin kayak dua sahabat karib—kesulitan dan kemudahan—jalan bareng, nggak pernah pisah. Mereka itu ibarat kopi dan gula: satu pahit, satu manis, tapi kalau dicampur jadi nikmat. Hidup pun begitu. Kadang kita lagi ngerasa pahit banget, padahal di saat yang sama, Allah sudah selipin manisnya di antara kepahitan itu. Cuma kadang kitanya aja yang nggak sadar, karena sibuk fokus sama susahnya.

Pernah saya ngobrol sama seorang teman yang baru aja bangkrut. Usahanya tutup, tabungan habis, dan dia bilang, “Aku udah nggak tahu harus mulai dari mana.” Tapi lucunya, dari kondisi terpuruk itu, dia justru nemu ide baru. Karena nggak punya uang buat buka bisnis besar, dia mulai jualan kecil-kecilan dari rumah. Eh, nggak nyangka, usaha barunya malah berkembang pesat. Dia bilang, “Kalau dulu nggak jatuh, mungkin aku nggak bakal nemu jalan ini.” Nah, kan? Kesulitan dan kemudahan itu sekutu. Mereka datang berdua.

Allah sendiri udah bilang dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6). Perhatikan kata “bersama” — bukan “setelah.” Artinya, waktu kamu lagi ngerasa hidup berat, yakinlah, ada kemudahan yang berjalan di sebelahmu. Mungkin belum kelihatan, tapi dia ada, menunggu kamu terus melangkah sampai titik terang itu terlihat.

Jadi, kalau sekarang kamu lagi ngerasa capek, mentok, atau bahkan pengen nyerah, coba ubah cara pandangmu. Jangan fokus ke “ini susah banget”, tapi bilang ke dirimu, “Di balik kesulitan ini, pasti ada jalan.” Percayalah, Allah nggak akan kasih cobaan tanpa kasih peluang di dalamnya.

Yang penting, kamu tetap optimis, yakin, berdoa, dan berbuat. Jangan cuma nunggu mujizat datang sambil rebahan dan ngeluh, ya. Mujizat itu biasanya mampir ke orang yang udah gerak duluan. Jadi, action! Berjuang dengan cara terbaik yang kamu bisa. Dan setelah semua usaha itu kamu lakukan, tawakkal. Serahkan hasilnya ke Allah.

Karena begini: kita nggak bisa selalu kendalikan hasil, tapi kita bisa kendalikan usaha dan sikap kita. Kesungguhanmu itu sinyal ke langit, yang Allah dengar. Dari situ, pintu-pintu rezeki, jalan keluar, dan solusi akan mulai terbuka satu per satu.

Maka, mulai sekarang, kalau hidupmu lagi “berat di ujung bahu”, jangan buru-buru panik atau nyalahin keadaan. Ingat aja: di dalam kesulitanmu, Allah sedang menanam kemudahan. Mungkin belum tumbuh hari ini, tapi nanti, saat waktunya tiba, kamu akan lihat betapa indah hasilnya.

Kadang, justru dari titik terendah, kita belajar makna tertinggi tentang hidup. Dan dari situ pula kita sadar, ternyata kesulitan bukan musuh… tapi sekutu kemudahan yang menyamar jadi tantangan

Postingan populer dari blog ini

SAAT WAKTU ITU TIBA… RENNY PULANG KE PANGKUAN ALLAH

BADAI ITU MEMANG DATANG TANPA PERMISI - 18 DESEMBER 2024.

BANGKIT LAGI, SEKALIPUN PELAN