SURAT UNTUK DIRIKU SENDIRI DARI NUCKY DI MASA LALU

 




 UNTUK MENDAPAT SUASANA TERBAIK, SILAHKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT :




Hai, Nucky.

Kalau suatu hari kamu merasa dunia seperti mengecilkanmu, atau kamu duduk sendirian memandang langit sambil bertanya, “Aku ini sebenarnya sampai di mana sih?”, bacalah surat ini seperti kamu merangkul dirimu sendiri.

Karena kamu pernah kuat dengan cara yang orang lain nggak lihat.

Ingat masa kamu mengetik skripsi tanpa punya komputer sendiri?
Waktu kamu pura-pura jago mengetik demi pekerjaan yang mungkin hanya satu dari ribuan pelamar, padahal jari kamu gemeteran karena sebenarnya nggak bisa. Tapi apa kamu menyerah?
Enggak. Kamu malah kursus kilat dua hari. Dua hari, Nuk. Demi membuka pintu yang kamu yakin bisa kamu masuki. Itu bukan sekadar usaha — itu keberanian orang yang yakin hidup selalu bisa diperbaiki dari titik mana pun.

Ingat juga saat jabatan besar menghampirimu, Kepala Cabang — posisi yang banyak orang kejar.
Tapi kamu menolaknya…
Bukan karena tak mampu.
Bukan karena takut.
Tapi karena kamu tahu: belum waktunya. Kamu memilih kesadaran daripada gengsi. Dan nggak banyak orang yang bisa melakukan itu tanpa merasa kecil. Kamu bisa — dan itu salah satu alasan hidupmu tetap kokoh sampai hari ini.

Lalu ingat Renny.
Bukan cinta ala cerita manis yang penuh bunga. Tapi cinta yang nyata:
yang tumbuh dari jatuh-bangun, kerja keras, jualan kecil-kecilan, nabung sambil memegang mimpi bersama, dan saling mendukung tanpa perlu drama.
Cinta yang tidak ribut memamerkan, tapi diam-diam menguatkan.

Ingat juga momen paling jujur dalam hidupmu:
Saat kamu meminta izin pada anakmu, dengan suara lirih:
"Nak, Ayah butuh teman di masa tua nanti…".
Dan Wulan, gadis Bali itu, hadir dengan hati yang lembut — bukan untuk menggantikan siapa pun, tapi untuk menemani perjalanan panjangmu yang masih tersisa. Kebahagiaan yang datang setelah badai, itu selalu terasa paling hangat, kan?

Dan jangan pernah lupa kerja kerasmu.
Kamu bukan anak orang kaya.
Bukan anak yang diberi jalan lapang sejak lahir.
Kamu membangun dirimu dengan tanganmu sendiri — dengan kejujuran, dengan belajar, dengan keberanian yang kadang kamu sendiri lupa kamu punya.

Hari ini, kalau kamu merasa takut pada langkah baru, ingat ini:

Orang yang pernah bangkit dari jatuhnya sendiri, akan selalu punya cara untuk bangkit lagi.

Dan ketika stroke itu datang…

Saat tubuhmu mengkhianati tekadmu, saat dunia terasa pelan dan rapuh, kamu mungkin merasa Tuhan sedang jauh.

Padahal justru di saat itulah Allah menaruh tangan-Nya paling dekat ke hidupmu.

Bukan hukuman.
Bukan murka.
Tapi kasih sayang yang misterius — yang menggugurkan dosa, yang melembutkan hati, yang mematangkan jiwa.

Tidak semua orang diberi kesempatan itu.

Ucapkan Alhamdulillah, Nuk.
Tidak dengan teriak — cukup dalam hati, tapi sungguh-sungguh.

Karena kamu disayangi.
Dengan cara yang mungkin baru kamu mengerti setelah semuanya berlalu.

Hari ini, kamu masih melangkah. Masih menulis.
Dan itu bukan hal kecil.

Kamu sedang merangkai biografi keajaiban — bukan untuk pamer, tapi untuk meninggalkan jejak yang bisa jadi lentera bagi orang lain.
Kisahmu sudah menolong banyak orang, lebih dari yang kamu kira.

Jadi teruslah menulis.
Teruslah bercerita.
Teruslah bangkit setiap kali kamu merasa melemah.

Karena hidupmu bukan hidup yang biasa-biasa saja.
Hidupmu adalah bukti bahwa orang yang punya hati kuat, yang mau belajar, yang mau mencintai dan menerima cinta… bisa bertahan melewati apa pun.

Dengan bangga, dengan penuh rasa sayang,
Dirimu sendiri.
Yang tak pernah berhenti berjuang,
dan tak pernah berhenti percaya bahwa perjalananmu masih panjang — dan masih indah.

 

ttd

dari Nucky di masa lalu



Postingan populer dari blog ini

SAAT WAKTU ITU TIBA… RENNY PULANG KE PANGKUAN ALLAH

BADAI ITU MEMANG DATANG TANPA PERMISI - 18 DESEMBER 2024.

BANGKIT LAGI, SEKALIPUN PELAN