69 - MENTORSHIP, UMKM, DAN JEJAK HARAPAN

 



Pagi itu, kantor KITA GROUP sudah ramai sejak subuh.
Aku masuk, masih dengan jaket santai—gaya khas yang dipilih supaya tim tak merasa terlalu formal. Di meja kerja, laptop dan dokumen menumpuk, tapi ada aroma kopi yang membuat suasana tetap hangat.

“Mas Nucky, ada peserta UMKM baru datang dari Malang, mereka siap presentasi produk makanan olahan lokal,” sapa timku sambil menunjuk ke ruang meeting.

Aku mengangguk, tersenyum. “Siap, ayo kita lihat apa yang bisa kita bantu. Ingat, ini bukan sekadar pitching bisnis—ini tentang mimpi mereka juga.”

 

Pertemuan Pertama: Cerita Di Balik Produk

Di ruang meeting, tiga pengusaha muda dari Malang duduk gugup. Mereka membawa produk khas daerah: keripik tempe inovatif, selai sambal eksotis, dan kopi robusta organik.

Aku menyapa hangat, “Selamat datang, teman-teman. Jangan khawatir, ini bukan wawancara kerja, ini cuma ngobrol tentang mimpi kalian.”

Seorang gadis, Rina, maju. “Pak Nucky… kami ingin sekali produk kami bisa dikenal luas, tapi modal dan jaringan sangat terbatas.”

Aku tersenyum, menatap wajah mereka. Di balik kegugupan itu, aku melihat semangat yang sama dengan yang dulu aku punya: ingin bangkit, ingin memberi manfaat, tapi terhalang keadaan.

“Baik,” kataku. “KITA GROUP bukan hanya tempat investasi, tapi juga mentorship. Kita bantu mulai dari branding, packaging, distribusi, sampai strategi pemasaran digital. Kita akan berjalan bareng, bukan cuma lihat angka.”

Rina dan teman-temannya bersorak kecil, mata mereka berbinar.
Aku pun tertawa. “Jangan terlalu senang dulu. Kalau berhasil, kalian harus traktir Ayah kopi di Avocado!”

Mereka tertawa, tapi ada tekad yang jelas. Saat itu, aku sadar—inilah energi yang bikin hidupku terasa lengkap: bisa menyalakan harapan orang lain, sama seperti dulu ada yang menyalakan harapanku.

 

 

 

 

Mentorship Yang Menyentuh

Setiap minggu, aku menyelenggarakan sesi mentoring: dari strategi digital marketing, manajemen keuangan, hingga cara membangun jaringan bisnis yang sehat.
Tak jarang, sesi ini juga menjadi curhat ringan.

Suatu sore, seorang pemuda alumni KAHMI, Fikri, bercerita, “Pak Nucky… saya hampir menyerah. Produk saya menumpuk, konsumen sedikit, dan modal habis.”

Aku menatapnya dengan serius tapi lembut. “Fikri… ingat prinsip yang dulu kita bahas? Mulailah dari hal kecil, buat dampak yang nyata. Jangan biarkan kegagalan kecil meruntuhkan semangatmu.”

Dia menunduk. Aku lanjut, “Dan yang paling penting, jangan lupa doa. Setiap langkah usaha yang diberkahi Allah, meski kecil, akan menghasilkan keberkahan yang besar.”

Fikri tersenyum tipis, tapi aku tahu hatinya mulai terbuka.
Itu momen kecil, tapi bagiku, momen seperti ini lebih berharga daripada kontrak bisnis besar sekalipun.

 

Menyatukan Komunitas Dalam Semangat

Seiring waktu, UMKM dan alumni yang tergabung dalam KITA GROUP mulai membentuk komunitas sendiri. Mereka saling tukar pengalaman, berbagi tips, bahkan terkadang ngopi bareng di Avocado untuk ngobrol santai soal inovasi produk.

Suatu hari, aku datang dan melihat mereka duduk melingkar, tertawa sambil mencoba kopi baru.
Aku bergurau, “Hei, jangan sampai lupa siapa yang harus traktir kalau kopi kalian sukses.”

Mereka tertawa, tapi aku melihat hal yang lebih penting: semangat kolaborasi dan solidaritas tumbuh. Mereka bukan sekadar anggota koperasi atau klien bisnis—mereka menjadi bagian dari keluarga besar KITA GROUP.

Dalam hati aku bersyukur. Pandemi yang dulu terasa seperti badai, ternyata membentuk pondasi ini. Bukan hanya bisnis yang bangkit, tapi juga komunitas yang kuat dan saling mendukung.

 

Inspirasi Dari Cerita Kecil

Ada satu cerita yang selalu kuingat:
Seorang ibu, Ibu Sari, pemilik UMKM keripik tempe, pernah menangis saat aku memberinya pendanaan awal. “Pak Nucky… saya nggak nyangka bisa sampai sini. Anak-anak saya akhirnya bisa sekolah dengan tenang,” katanya sambil menatap mata anak-anaknya.

Aku tak bisa menahan diri, ikut terharu. “Ibu… ini baru permulaan. Ayah yakin, keripik tempe Ibu bakal terkenal sampai Jakarta, bahkan luar Jawa!”

Itu bukan hanya tentang cuan. Itu tentang memberi dampak nyata. Tentang bagaimana usaha kecil bisa mengubah hidup banyak orang.

 

CATATAN NUCKY : Mentorship bukan sekadar memberi arahan, tapi memberi inspirasi. Memberi modal bukan sekadar uang, tapi kepercayaan. Dan setiap keberhasilan yang lahir dari kolaborasi kecil ini adalah bukti bahwa mimpi, bila dijaga dan dibagikan, akan menjadi harapan bersama.

Aku menatap kota dari jendela kantor.
Aku tersenyum. Perjalanan ini masih panjang. Masih banyak mimpi yang harus disentuh. Masih banyak harapan yang harus dinyalakan.
Dan aku tahu, selama ada niat tulus, keberanian, dan sedikit humor di tengah kesibukan, semua itu mungkin.


lanjut baca klik link : 70 - MENJADI ORANG YANG BERMANFAAT 



Postingan populer dari blog ini

56 - SAAT WAKTU ITU TIBA… RENNY PULANG KE PANGKUAN ALLAH

BADAI ITU MEMANG DATANG TANPA PERMISI - 18 DESEMBER 2024.

BANGKIT LAGI, SEKALIPUN PELAN